Entri Populer

Minggu, 25 Maret 2018

Persiapan : Bukuku yang Terbit Di Dunia dan Di Akhirat

Sumber gambar : kaltim.tribunnews.com


Kehidupan ini ibarat kertas kosong. Putih, bersih, dan belum terisi. Saat kamu lahir ke dunia pun, kamu dalam keadaan suci, bersih, dan belum ternoda. Kamu lahir bagaikan sebuah kertas kosong yang putih, bersih, dan belum terisi. Kedua orang tua dan keluarga memiliki peran untuk mengisi tiap lembar kertas kosong tersebut. Menanamkan sejak dini konsep-konsep yang baik, agar anak kelak menjadi terarah dan tidak melenceng dari aturan yang baik dan benar. 

Saat kita semakin hari semakin tumbuh menjadi dewasa, maka perlahan-lahan peran kedua orang tua tidaklah se-intens saat kita masih anak-anak. Saat dewasa, kita memiliki tugas dan tanggung jawab akan kehidupan kita sendiri. Jika sewaktu anak-anak, kita terlahir sebagai kertas kosong yang siap menjadi coretan pena kedua orang tua, maka saat dewasa, tibalah saatnya kita menjadi pena bagi kertas kehidupan kita sendiri.

Baik buruknya hidupmu, tergantung bagaimana peranmu mengisi kertas kehidupanmu. Jika kamu ingin kehidupan yang baik, maka tuliskanlah hal-hal yang baik di dalam tiap lembar kertas kehidupanmu. Isilah dengan hal-hal yang positif. Namun, jika kamu menuliskan hal-hal yang buruk, maka buruklah tulisan di tiap lembar kertas kehidupanmu.

Ingat, hidup di dunia ini hanya sekali. Tidak bisa diulang kembali. Akan lebih bermanfaat jika kamu dapat menggunakan waktu dengan sebaik mungkin. Bisa saja, hal-hal yang sudah kamu tuliskan dalam tiap lembar kertas kehidupanmu, tidak dapat dihapus kembali. Namun, kamu tentu dapat mengganti lembar kertas yang penuh coretan tinta merah, dengan lembaran yang baru. Dan harus diingat, bahwa tiap lembar kertas tersebut tidaklah dengan mudah bisa diganti. Karena kertas kehidupan pun, jumlahnya terbatas. Hanya tersedia beberapa halaman. Jadi, bagaimana kamu bisa menggunakan waktu hidup di dunia, untuk mengisinya dengan hal-hal yang baik. 

Kelak, kumpulan kertas tersebut, terkumpul menjadi sebuah buku amal yang dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Siapkan dirimu. Tulisan apa yang akan kamu goreskan pada kertas kehidupanmu, agar terbit sebuah buku yang dapat menjadi amal di dunia dan di akhirat?

Seperti halnya aku, yang mencoba mengisi tiap lembar kertas kehidupanku dengan hal-hal yang positif. Mengisinya dengan fokus belajar, mengerjakan hoby menulis, mengikuti kegiatan di kampus, dan kegiatan positif lainnya.

Contohnya saja, salah satu hoby yang aku sukai adalah menulis. Memasuki awal tahun 2018, aku mempunyai resolusi, jika aku ingin membuat sebuah buku pribadi, minimal membuat buku antologi. Siapa sangka, jika resolusi tersebut benar-benar terkabul oleh Tuhan. Buku antologi pertamaku bersama fighter terpilih 30DWCJilid10 yang menulis 30 hari nonstop, berjudul Pena, Kertas, dan buku, terbit. 

Buku ini bukuku yang terbit di dunia. Kelak, dengan adanya buku ini, menjadi motivasi untukku dalam berkarya dan menjadi lebih baik lagi. Ini menjadi pijakan bagiku untuk terus belajar dan belajar tanpa henti, agar tetap naik kelas. Semoga saja, apa-apa yang telah kutuliskan pada tiap lembar kertas kehidupanku, menjadi karya sebuah amal bagiku di dunia dan di akhirat. 

#30DWCJilid12 #Day4

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Silahkan di coment yah,,,,
Tapi harus memenuhi etika-etika dalam berkomentar ^^
Jangan menggunakan kata-kata kasar maupun menyinggung individu ataupun kelompok,,,, OOOKKK!!! ^^